Jan 3, 2020

3 Januari 2020

Tai!
Tai!
Tai!
Tai!
Tai!
Tai!
Tai!
Tai!
Tai!
Tai!
Untuk kesekian kalinya aku katakan TAI!

Maaf kalau terlalu kasar, mungkin karena aku yg sudah terlalu emosi sebab lagi-lagi harus mengalami penolakan untuk mengajakmu keluar. Hahaha goblok!, aku padahal sudah tau kamu akan menolak jika hanya kita berdua yg bertemu. Tapi aku mencobanya lagi, dan persis jawabanmu seperti perkiraanku. Habis! Ya aku kehabisan kata-kata untuk menuliskannya, pikiranku terlalu semrawut. Sementara, mungkin kamu akan tertawa membacanya. Ya sementara air mataku hampir keluar untuk menangisi penolakanmu kali ini, mungkin karena aku sudah tau resikonya tapi terlalu kekanak-kanakan untuk menyikapinya. Atau mungkin aku hanya menangisi kebodohanku untuk tetap mengajakmu bertemu, ya bertemu kamu, hanya berdua saja. Tak perlu ada siapapun lagi, sebab aku ingin membicarakan banyak hal kepadamu. Halah goblok! Banyak hal? Paling juga nanti banyak diamnya seperti biasa. Tenang, tak perlu merasa bersalah. Ini hanya aku yg terlalu keras kepala untuk kembali mencobanya, mungkin esok, mungkin lusa. Jika aku sudah tenang kembali aku akan mencobanya lagi, ya meskipun nanti kamu akan menolaknya lagi. Tapi aku sudah terlalu candu, susah untuk berhenti. Sebab tak ada pemberhentian disana selain pengharapan hingga akhir.

No comments:

Post a Comment