Dec 29, 2019

29 Desember 2019

Sepertinya aku yg terlalu batu atau kamu yg terlalu acuh. Perkiraanku tidak terlalu meleset sebenarnya, kau bertemu kembali dengan kekasihmu. Ketakutanku bukan karena kamu menemuinya, yang aku takutkan kamu kembali ke dalam pelukannya lagi. Sedikit egois memang terdengarnya. Tapi jika keputusanmu untuk kembali padanya nanti adalah bahagia yg kamu cari dan kamu inginkan, aku rela jika hanya menjadi teman. Ya teman, walaupun terluka tapi tak mengapa. Toh teman tidak mungkin menghalangi kebahagiaan temannya kan?
Jika kamu sempat membaca tulisan ini, aku harap kamu tidak marah, kesal atau hal yg paling kutakuti. Aku tetap menjadi temanmu, kamu tetap temanku. Anggap saja ini hanya candaanku, atau anggap saja ini bentuk kejujuranku padamu, ya walaupun harus lewat tulisan. Sebab aku tidak ingin kehilanganmu, tidak ingin melewatkan senyummu, tidak ingin melewatkan ceritamu dan tingkah mu yg terkadang absurd. Maaf karena aku terlalu keras kepala mencintaimu, jangan tanyakan alasannya kenapa dan mengapa. Aku hanya minta izin agar kita tetap berteman seperti biasanya setelah kamu membaca ini.
Sekali lagi maaf dan terima kasih :)

No comments:

Post a Comment