Dec 29, 2019

23 Desember 2019

Akhirnya aku merasa lega walau harus ada sedikit luka. Sebab tak sengaja kupegang tangan mungilmu, yang membuatmu terasa tidak nyaman. Maaf kalau aku terlalu memaksa, sebab aku sudah tidak tahu dengan cara apalagi harus ku katakan. Tapi ketidak nyamananmu membuat ku berani untuk berucap, walau awalnya sedikit ragu. Namun tetap ku beranikan karena memang harus ku katakan secepatnya. Jawabanmu tetap sama, belum siap untuk menjalin asmara. Di saat itu pula aku sedikit kehilangan senyum absurd dari wajahmu yg seperti telor ayam negeri. Jika tidak berpikir cepat, mungkin hanya tangis dan keraguan yang ku dapat. Kau bilang kita masih bisa berteman dan bertemu, semoga itu tidak membuatku bertambah pilu. Semoga kau juga bisa menjaga jawabanmu hingga aku selesai berdoa dan berharap. Katamu aku tidak perlu membuatmu spesial, namun doaku untukmu masih spesial. Itupun jika kau bisa konsisten!

No comments:

Post a Comment